"Kami berharap tahun ini semua sudah bergabung sehingga tower-tower yang berserakan di Bali bisa dirobohkan," imbuh politikus PDIP itu.
Saat ini, Turyapada Tower sudah menyiarkan program dari sepuluh stasiun TV, seperti VIVA Group dan MNC Group.
Baca Juga:
Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan
Ke depan, jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga lebih dari 30 stasiun, termasuk Metro TV, TVRI, dan Nusantara TV.
Menurut Koster, penggunaan menara ini selama masa uji coba selama enam bulan tidak akan dikenai biaya. Setelah masa itu berakhir, biaya sewa akan diberlakukan.
"Sehingga ini akan menjadi sumber pendapatan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng," ujar Koster.
Baca Juga:
Dorong Inovasi Ramah Lingkungan, Bane Apresiasi Kebijakan AMDK Bali
Selain sebagai pusat pemancar digital, radio, dan seluler, Turyapada Tower dibangun untuk mengatasi blank spot siaran TV di Bali utara. Sebelumnya, warga setempat harus mengandalkan parabola untuk menonton televisi.
Tak hanya sebagai infrastruktur komunikasi, kawasan Turyapada Tower juga akan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru.
Koster menyebut bahwa pembangunan akses jalan menuju menara dari shortcut akan dimulai pada pertengahan Juni 2025, dengan target penyelesaian dalam satu tahun.