Selama ini, rumah tersebut tak benar-benar berfungsi sebagai tempat tinggal, sehingga tagihan listrik hanya berkisar Rp 136.000 - Rp 140.000 per bulan.
Hingga pada saat pengunggah memutuskan untuk menempati rumah, ternyata tagihan listrik masih tetap berkisar di angka tersebut.
Baca Juga:
Biar Gak Didenda, Yuk Bayar Tagihan Listrik Tepat Waktu Lewat PLN Mobile
"Kita mulai curiga. Laporlah ke PLN, telepon ke CS-nya. Terus CS-nya aku masih ingat banget itu sekitar tahun 2019-an, terus kata CS-nya tuh gini, ‘oh iya Mbak, kalau pemakaian di bawah standar atau apa gitu jadi dikenakan biaya flat-nya gitu'," terang pengunggah.
Namun, saat itu PLN terdekat tak mengecek kondisi listrik di rumahnya meski ia sudah melapor terkait kejanggalan tersebut.
Tak lama setelah melapor, tagihan listrik rumah membengkak hingga Rp 1 jutaan.
Baca Juga:
Biar Gak Didenda, Yuk Bayar Tagihan Listrik Tepat Waktu Lewat PLN Mobile
“Aku pikir di situ sudah case closed nih karena aku sudah membayar tunggakan-tunggakan sebelumnya,” kata dia.
Hingga suatu hari, rumah tersebut dikontrakan. Usai tiga bulan kontrak selesai, pengunggah yang khawatir meteran listrik di rumahnya rusak dan akan menanggung tunggakan pun, memutuskan untuk lapor kembali.
Kali ini, pengunggah melaporkan kondisi listrik melalui teman suami yang bekerja di PLN.