Bali.WAHANANEWS.CO, Denpasar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membuka peluang bagi pihak ketiga atau swasta untuk mengelola Tower Turyapada yang telah selesai dibangun dan baru saja diresmikan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada Jumat (18/4/2025).
Dalam keterangannya, Koster menyatakan bahwa pengelolaan menara tersebut akan ditawarkan kepada pihak ketiga agar dapat dikelola secara profesional.
Baca Juga:
Gali Potensi Budaya, Bali Luncurkan Sensus Khusus Tahun 2026
“Dengan syarat bisa mengembalikan modal pemerintah Rp600 miliar. Selanjutnya ada bagi hasil antara pengelola dengan pemerintah,” katanya, Jumat (18/4/2025).
Koster optimistis Tower Turyapada akan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, karena merupakan menara pertama di Indonesia yang dibangun di kawasan dataran tinggi.
Ia bahkan membandingkannya dengan sejumlah menara ikonik seperti Menara Eiffel, Monas, Tokyo Tower, dan Toronto Tower yang berada di pusat kota.
Baca Juga:
Nusa Penida Akan Dibangun Jalan Lingkar, Pemprov Libatkan Universitas Udayana
Dengan keunikan tersebut, Koster meyakini bahwa Turyapada akan menjadi peluang bisnis pariwisata yang menjanjikan dan menguntungkan, baik bagi pengelola maupun pemerintah sebagai pemilik aset.
Terletak di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Tower Turyapada kini sudah mulai berfungsi sebagai pemancar siaran dan jaringan telekomunikasi yang menjangkau dua kabupaten, yaitu Buleleng dan Jembrana.
Gubernur Koster juga menjelaskan bahwa pembangunan menara ini merupakan aspirasi masyarakat Buleleng yang selama ini harus mengandalkan parabola mahal untuk menikmati siaran televisi.