Kampung Adat Wologai yang terletak di Ende Pulau Flores merupakan kampung adat yang terletak di ketinggian 1.045 meter di atas permukaan laut.
Bahkan, kampung adat ini diketahui telah berusia 800 tahun lamanya. Dahulu, sebelum dimulai pembangunan rumah harus dilaksanakan Ritual Naka Wisu, yaitu menyembelih seekor ayam kemudian menebang pohon di hutan pada pukul 12 malam.
Baca Juga:
Cepat!! Tanggap Keluhan Aparat Desa, Kades Kerirea : Terimakasih Pimpinan Bank NTT Cabang Ende
Pohon tersebut akan digunakan sebagai tiang penyangga rumah nantinya. Rumah yang ada di Kampung Wologai terbagi menjadi tiga, yaitu rumah adat, rumah suku, dan rumah besar.
Rumah suku digunakan untuk menyimpan benda pusaka atau peninggalan suku, sedangkan rumah besar ditempati saat proses ritual berlangsung.
Atap rumah yang ada di Kampung Adat Wologai terbuat menjulang tinggi yang bermakna sebagai kewibawaan ketua adat yang dipandang lebih tinggi dari masyarakat adat biasa.
Baca Juga:
Jalan Nangamboa - Romarea Nyaris Putus Akibat Longsor, Akses Transportasi Terancam Lumpuh.
Sementara, Danau Kelimutu atau yang biasa disebut Danau Tiga Warna merupakan danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Danau ini memiliki tiga warna, yaitu hijau, putih, dan merah.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna yang dilihat pada danau tersebut memiliki arti serta kekuatan dalam tersendiri dan merupakan tempat keramat serta pemberi kesuburan.
Masyarakat biasanya melakukan upacara adat untuk memberi persembahan hasil bumi kepada arwah danau.