Tenun ikat juga menjadi kerajinan tertua yang ada di Kabupaten Ende. Masyarakat Suku Ende-Lio mayoritas memiliki bakat usaha di bidang industri kain tenun tradisional.
Proses pembuatan tenun masih kental dengan adat istiadat yang erat kaitannya dengan hal mistis dan gaib. Kain ini hanya dibuat oleh wanita dengan menggunakan bahan-bahan dasar alami sehingga pewarnaannya pun masih alami. Proses pembuatannya pun masih manual tanpa menggunakan mesin.
Baca Juga:
Cepat!! Tanggap Keluhan Aparat Desa, Kades Kerirea : Terimakasih Pimpinan Bank NTT Cabang Ende
Tenun ikat dibuat dengan corak pilihan benang atau serat kapas serta pewarnaan yang khas menggunakan kulit kayu, akar, batang, dan dedaunan.
Tenun ikat ini memiliki tiga warna utama, yaitu putih, biru, dan merah sesuai dengan warna Danau Kelimutu.
Jari Jawa atau Husein Djajadiningrat adalah seseorang yang memiliki jasa besar bagi rakyat Ende.
Baca Juga:
Jalan Nangamboa - Romarea Nyaris Putus Akibat Longsor, Akses Transportasi Terancam Lumpuh.
Jari Jawa mendapat kepercayaan untuk memimpin suku-suku yang ada di Ende.
Hal itu membuat Jari Jawa menjadi raja pertama di Kerajaan Islam Ende yang berdiri sekitar 1630 setelah Portugis terusir dari Pulau Ende.
Sejak berdirinya Kerajaan Islam Ende, tak lagi ada kekuatan asing selama kurang lebih 163 tahun. Kerajaan Islam Ende berkuasa tanpa gangguan besar sejak 1630 hingga 1793. [dny]