"Pada kesempatan ini, kami akan membahas "Water Justice" secara global, termasuk pengelolaan air di pulau-pulau kecil dan akses air bersih untuk semua. Kemudian, kami akan memetakan keterkaitan antar sub-tema, wilayah, dan ketiga proses, merencanakan tindakan lebih lanjut dan merancang hasil akhir untuk forum, serta merancang tindak lanjut setelahnya," kata Menteri Basuki.
Dalam sambutannya, Pejabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan bahwa ia berharap forum ini tidak hanya berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan tetapi juga untuk meningkatkan teknologi inovatif khususnya dalam sistem irigasi untuk menjamin ketahanan air dan pangan global.
Baca Juga:
Eks Gubernur Wayan Koster Irit Bicara Soal Pemeriksaan di Polda Bali
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk meluangkan waktu mengunjungi destinasi wisata dan menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat Bali serta keindahan lanskap Subak.
Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menyampaikan SCM ke-2 diikuti oleh 1.094 peserta terdaftar, dengan rincian 254 peserta berasal dari mitra internasional dan 840 peserta berasal dari mitra Nasional.
"Peserta terdaftar yang berasal dari 73 negara akan bekerja sesuai sub-tema: Ketahanan dan Kesejahteraan Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerjasama dan Diplomasi Air, Pembiayaan Air Berkelanjutan, dan terakhir, Pengetahuan dan Inovasi." tambahnya.
Baca Juga:
PLN Dinobatkan Jadi Korporasi Terpopuler di Media Arus Utama Versi Serikat Perusahaan Pers
Turut hadir dalam gelaran Opening Ceremony Stakeholders Consultation Meeting (SCM) ke-2, yakni Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Direktur Jenderal IKP KOMINFO Usman Kansong, Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perwakilan dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta sejumlah organisasi internasional.
[Redaktur: Amanda Zubehor]