WahanaNews-Bali | Menjelang berakhirnya masa jabatan, Gubernur Bali Wayan Koster meminta dukungan dari ribuan masyarakat Buleleng yang hadir dalam kegiatan Creative Fun Walk di Taman Kota Singaraja, Minggu (21/5/2023).
Dia terang-terangan ingin didukung untuk maju kembali dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Baca Juga:
Eks Gubernur Wayan Koster Irit Bicara Soal Pemeriksaan di Polda Bali
Di depan ribuan warga, Koster membeberkan capaian prestasinya sebagai gubernur dengan membangun sejumlah infrastruktur di Bali. Termasuk di Kabupaten Buleleng yang merupakan kampung halaman Koster.
Di antaranya membangun Turyapada Tower KBS Kerthi Bali di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, hingga jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani.
"Keren kan, sing (tidak) rugi milih gubernur dari Buleleng. Setuju nggak, jadi gimana dong, lanjut? Harus lanjut emangnya berhenti," kata koster dalam sambutannya, Minggu (21/5/2023).
Baca Juga:
Second SCM Forum Air Dunia ke-10 Serukan Penguatan Komitmen dan Kerjasama untuk Solusi Air Global
Koster menyebut, Turyapada Tower nantinya akan menjadi tower ikonik di dunia. Koster mengeklaim tower ini tidak kalah bagus dengan Menara Eiffel di Paris Perancis.
Bahkan fasilitasnya disebut lebih lengkap. Di antaranya dilengkapi dengan planetarium, restoran putar dan statis, sky walk, jembatan kaca, gondola, fasilitas bermain anak, serta fasilitas wisata lainnya.
Sementara itu, untuk pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani Koster menyebut progresnya sudah sampai di titik 8. Tahun ini, akan dibangun titik 7D, 7E kemudian pada 2024 titik 9 dan 10, dan 2025 titik 11 dan 12. Adapun anggaran yang ditelan untuk membangun shortcut sampai selesai mencapai Rp 1,5 triliun dari APBD Provinsi Bali dan APBN.
"Shortcut ini menjadi cita cita lama masyarakat Buleleng tapi belum pernah bisa diwujudkan setelah Koster jadi Gubernur Bali baru bisa dibangun," ujarnya.
Ke depan, Pemprov Bali masih akan membangun sejumlah infrastruktur. Di antaranya jalan tol Bali, jalan lingkar Bali, dan kereta api. Koster menyebut Bali sangat tertinggal dari daerah lain di Indonesia dari segi infrastruktur.
"Harus lanjut, nanti nggak jadi (pembangunannya) akan dibangun jalan tol, kemudian jalan lingkar Bali, kemudian kereta api. Saya percepat infrastruktur di periode pertama ini dan astungkara bisa dituntaskan pada periode kedua," jelasnya.
Menurut Koster, sebagai destinasi wisata dunia, Bali harus mampu bersaing dari segi infrastruktur dengan negara-negara tetangga.
"Agar Bali ini bersaing tidak saja dengan daerah lain di indonesia, tapi bersaing dengan negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia, menjadi tujuan wisata utama dunia yang berdaya saing tinggi dan berkualitas," pungkasnya.[zbr/detik]