“Di nasional tidak ada sensus budaya itu, tetapi karena ini kebutuhan spesifik Bali, maka kami akan layani melalui kantor BPS Bali,” kata Amalia di tempat yang sama.
Amalia juga menambahkan bahwa data hasil sensus dapat membantu Pemprov Bali dalam memetakan serta mengintervensi aspek-aspek kebudayaan secara tepat, termasuk untuk mendukung sektor pariwisata atau ekonomi kreatif.
Baca Juga:
Pemprov Bali dan Sarbagita Kompak Danai Layanan Transportasi Publik Hingga 2025
Di tingkat pusat, BPS akan membantu membangun dashboard data serta sistem sensus yang mencatat data by name dan by address.
“Tahun ini kami siapkan perencanaan dari sensus itu. Karena memang untuk sensus kita harus desain dulu, kita punya naskah akademiknya, kita punya kerangka sensusnya, kemudian desain metodologinya, dan desain monitoring dan evaluasinya agar dipastikan punya kualitas,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]