WahanaNews-Bali | Karena memicu kerumunan warga, aparat setempat terpaksa harus membubarkan paksa warga yang hadir dalam peresmian alun-alun Kota Bangli, Bali, Rabu (12/1) kemarin.
Diketahui, acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dengan dimeriahkan serangkaian acara.
Baca Juga:
Eks Gubernur Wayan Koster Irit Bicara Soal Pemeriksaan di Polda Bali
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa membenarkan pembubaran kerumunan itu.
"Iya [dibubarkan polisi], karena memang melewati jam malam itu," kata dia, saat dihubungi Kamis (13/1).
Kendati begitu, Nyoman mengklaim saat pembubaran Gubernur dan Bupati Bangli sudah meninggalkan lokasi lantaran acara peresmian sudah selesai.
Baca Juga:
Second SCM Forum Air Dunia ke-10 Serukan Penguatan Komitmen dan Kerjasama untuk Solusi Air Global
"Iya, [dibubarkan] pas acara konser dan acara [inti] sudah selesai. Karena mundur acaranya, itu penyebabnya. Tidak terkendali di sana, kita akui [ada kerumunan]," ungkapnya.
Menurut dia, acara itu digelar secara gotong royong antara Pemerintah Daerah Bangli dan masyarakat. Pada akhir kegiatan, konser rencananya digelar yang diisi oleh band lokal, yakni Painful By Kisses dan Nosstress.
"Penyelenggaraanya EO (Event organizer) yang dibentuk secara bersama-sama oleh kelompok muda-mudi di Kota Bangli. Itu, sudah mendapat rekomendasi dari satgas dan diminta untuk mematuhi jadwal sampai jam 10 malam," imbuhnya.
Wayan menyebutkan peresmian itu rencananya dimulai pukul 18:00 Wita. Karena ada beberapa keterlambatan teknis dan tamu undangan, acara baru dimulai jam 20.15 Wita. Alhasil, gelaran melewati batas waktunya, yakni jam 22:00 Wita.