Bali.WAHANANEWS.CO, Denpasar - Keberadaan organisasi masyarakat (ormas) dari luar Bali di wilayah Pulau Dewata memicu kekhawatiran dari berbagai elemen, termasuk para pecalang petugas tradisional yang berperan menjaga keamanan dan adat masyarakat Bali.
Manggala Madya Pasikian Pecalang Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung, Putu Yudhi Pasek Kusuma, menilai kehadiran ormas luar berpotensi memunculkan persoalan baru.
Baca Juga:
Iwan Bule Sebut Aksi Teror kepada Gubernur Jabar Ancam Kedamaian NKRI
Salah satu kekhawatirannya adalah ketidaktahuan ormas luar terhadap nilai-nilai kearifan lokal Bali.
Ia menegaskan bahwa ormas lokal yang telah ada di Bali sejauh ini sudah cukup untuk menjaga keharmonisan masyarakat dan kelestarian adat.
“Kalau saya melihat banyak unsur negatif yang akan muncul ketika ada ormas asing yang masuk ke Bali. Karena di Bali pun kita sudah punya ormas, yang isinya orang-orang Bali yang memang ngerti dengan adat dan budaya Bali, takutnya mereka tidak tahu kearifan lokal seperti apa,” ujarnya dikuti dari RRI (04/05/2025).
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Soal Ancaman Mau Dibunuh: Saya Tidak Takut
Yudhi Pasek menjelaskan, saat ini terdapat lebih dari 1.500 desa adat di Bali, masing-masing memiliki pecalang yang aktif menjaga keamanan adat di wilayahnya.
Menurutnya, para pecalang ini lebih memahami dinamika sosial dan potensi konflik di lingkungan masing-masing.
Mengenai tindakan resmi terhadap ormas luar, ia menekankan bahwa kewenangan berada di tangan Majelis Desa Adat Bali.