Berikut ketentuan dalam Surat Edaran Menteri Agama tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala:						
					
						
						
							1. Umum						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Pegawai Kemenag Ditangkap - Intoleransi Dimana-mana, Ken Setiawan: Seperti Tak Punya Menteri Agama
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							a. Pengeras suara terdiri atas pengeras suara dalam dan luar. Pengeras suara dalam merupakan perangkat pengeras suara yang difungsikan/diarahkan ke dalam ruangan masjid/musala. Sedangkan pengeras suara luar difungsikan/diarahkan ke luar ruangan masjid/musala.						
					
						
						
							b. Penggunaan pengeras suara pada masjid/musala mempunyai tujuan:						
					
						
						
							1) Mengingatkan kepada masyarakat melalui pengajian Alquran, selawat atas Nabi, dan suara azan sebagai tanda masuknya waktu sholat fardu;						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									PPG Angkatan II Bagi Guru Pendidikan Agama Dimulai 1 September 2025
								
								
									
	
								
							
						
						
							2) Menyampaikan suara muazin kepada jamaah ketika azan, suara imam kepada makmum ketika sholat berjamaah, atau suara khatib dan penceramah kepada jamaah; dan						
					
						
						
							3) Menyampaikan dakwah kepada masyarakat secara luas baik di dalam maupun di luar masjid/mushola.						
					
						
						
							2. Pemasangan dan Penggunaan Pengeras Suara