WahanaNews-Bali | Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati atau Cok Ace menyoroti ada berbagai isu soal pariwisata, yang salah satunya terkait kedatangan wisatawan asal China ke Pulau Dewata tersebut.
Menurutnya turis-turis asal China secara kuantitas tidak bisa dipandang sebelah mata dan selalu menjadi salah satu jumlah wisatawan tertinggi ke Bali.
Baca Juga:
Awal Desember 2023, Kasus COVID-19 Melonjak di Bali
"Jadi kita harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu, dari segi regulasi hingga penunjang lainnya, sehingga target kunjungan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan daerah bisa terwujud," kata Cok Ace, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/2).
Di dalam keterangan tertulisnya tersebut, dia pun menyinggung persoalan 'Jual Beli Kepala' turis yang diduga dilakukan sejumlah agen perjalanan di China.
Sebagai antisipasi, menyongsong dibukanya pasar turis dari China pada 2023 ini, Pemprov Bali pun mengumpulkan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga:
Pj Gubernur Bali Akui Tak Mudah Bersihkan Sampah yang Berada di Kawasan Sungai Mangrove Tahura
"Saya mendengar juga ada banyak keluhan, tidak hanya oleh masyarakat kita namun juga oleh wisatawan Tiongkok sendiri bahkan dari Konjen Tiongkok di Bali. Karena hal tersebut juga merugikan para wisatawan tidak bisa menikmati Bali dengan baik," kata Cok Ace.
Ia juga memerintahkan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bali untuk menindak tegas jika masih ada praktik-praktik seperti itu di Bali dan yang terpenting harus mengantisipasi agar masalah tersebut tidak berulang lagi di Pulau Dewata.
"Kepada stakeholder pariwisata, baik HPI atau Asita agar membantu kami melaporkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di lapangan. Sehingga kolaborasi antara pemerintah, sektor pariwisata dan masyarakat bisa mempercepat masalah ini," ujarnya.
Cok Ace menegaskan Pemprov Bali terus ingin menjadikan Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas. Sehingga, menurutnya pembenahan di berbagai bidang perlu dilakukan.
"Pemprov Bali tidak hanya membenahi infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, namun juga membenahi sistem-sistem yang tidak sesuai dengan nilai pariwisata kita yang berbudaya dan berkualitas, sesuai dengan visi misi Provinsi Bali saat ini Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujarnya.[zbr]