"Saya sudah dari usia 23 tahun sudah jadi perajin arak. Sampai sekarang saya masih bertahan menjadi perajin arak karena itu merupakan pekerjaan utama masyarakat di sini," tutur Kasih Jumat (27/1/2023).
Penghasilan Kasih dari menjual arak sekitar Rp 3 juta sebulan. Namun, jika harga anjlok, ia hanya meraup sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Harga arak menjadi murah biasanya karena permintaan menurun, sedangkan perajin yang menjual ke pengepul banyak.
Baca Juga:
Semangat Juang Atlet Pencak Silat Peroleh Dukungan Penuh Dewan Balangan
Perajin arak tradisional seperti Kasih kini dihadapkan dengan menjamurnya produsen arak gula. Harga arak tradisional terus menurun, sementara harga arak gula sangat murah.
"Sekarang saya sudah pusing karena penghasilan terus menurun dari arak. Untung istri saya ada kerjaan sampingan yaitu membuat tikar jadi bisa lah untuk tambah-tambah kebutuhan sehari-hari," tuturnya.[zbr]
(Sumber: detikcom)