Tradisi Megibung dilakukan seusai khataman Al-Qur'an, dilanjutkan berbuka puasa, dan setelah itu melaksanakan salat Maghrib.
Tradisi ini dilaksanakan dengan menikmati hidangan makanan bersama dalam satu wadah yang dikelilingi oleh peserta Megibung.
Baca Juga:
Begini Kisah Srikandi PLN Siaga Sepanjang Arus Mudik dan Balik Lebaran
Saat Megibung, penyajian hidangannya juga dibagikan ke masing-masing kampung di Kampung Islam Kepaon.
Tradisi ini sebenarnya tidak hanya dilakukan pada bulan puasa. Tradisi serupa juga dilakukan dalam berbagai acara seperti selamatan kelahiran bayi, hingga tiga bulanan bayi.
Sementara pada bulan puasa Ramadan, tradisi megibung ini dilaksanakan khusus pada tanggal 10, 20, dan 30 bulan Ramadan. Alasannya karena tanggal tersebut bertepatan dengan acara khataman Al-Qur'an.
Baca Juga:
Lepas Pawai Takbir, Bupati Toba Sebut Toba Sebagai Gambaran Kerukunan Umat Beragama
Ada pula alasan lainnya pelaksanaan megibung pada 10 hari pertama, kedua, dan ketiga di bulan Ramadan.
Menurut Takmir Masjid Besar Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon Abdul Ghani, pada 10 hari pertama Allah merindukan kita.
10 hari kedua bulan Ramadan, Allah semakin merindukan orang-orang yang beriman dengan nilai dakwah. 10 hari yang ketiga, Allah sangat mencintai hamba-hambanya yang berjuang di jalan-Nya dengan berjamaah.