Sementara itu, Nurul Iman, selaku Sekretaris Jenderal ISSF menyampaikan bahwa kehadirannya bersama tim di Ende dan Maumere bertujuan mengevaluasi program pemanfaatan FABA untuk bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu, pembangunan sarana umum, UMKM material konstruksi berbasis FABA yang merupakan bagian dari implementasi program CSV (Creating Share Value) telah dilaksanakan PLN tahun 2021.
Kami melakukan kunjungan lapangan kepada pemangku kepentingan terkait program terutama penerima manfaat seperti Gereja St. Donatus Bhoanawa, penerima program bedah rumah, dan UMKM Material konstruksi berbasis FABA.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
“Dari hasil pengamatan dan diskusi dengan penerima manfaat, kami mendapatkan informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber bagi kami dalam mengevaluasi program yang telah dilaksanakan sekaligus memberikan masukan konstruktif untuk peluang-peluang perbaikan dari program yang telah dilaksanakan, dan sangat berharap masukan tersebut dapat dilaksanakan oleh PLN bersama pemangku kepentingannya sehingga keberlanjutan program terus dilaksanakan dan lebih bermanfaat diwaktu yang akan dating,” jelasnya.
“Dari pengukuran dampak social (Social Return on Investment/SROI) yang kami lakukan diperoleh hasil Nilai SROI sebesar 2,15. Artinya setiap 1 (satu) Rupiah yang dikeluarkan oleh PLN telah menghasilkan dampak positif Rp 2,15,” terangnya.
Dirinya menambahkan, “keunikan yang luar biasa dari pemanfaatan FABA untuk bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat adalah lahirnya solidaritas diantara warga kurang mampu membantu sesamanya yang juga kurang mampu selaku penerima program, karena kalau orang mampu atau orang kaya membantu warga kurang mampu/warga miskin adalah hal wajar.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
Oleh karena itu pemanfaatan FABA untuk bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu perlu diteruskan sehingga semangat solidaritas diantara warga berkelanjutan, dan semakin banyak tersedia rumah layak huni yang dapat menjadikan kehidupan lebih layak, produktif dan kondisi sosial ekonomi masyarakat juga lebih baik, terangnya.
Program pemanfaatan FABA yang sedang dilaksanakan saat ini di Ende merupakan sebuah program yang sangat baik karena menggandeng beberapa stakeholder kunci seperti pimpinan daerah dan tokoh agama.
Hal baik yang sudah dilakukan ini perlu direplikasi oleh daerah lain karena manfaat program ini membantu pemerintah untuk mencapai target-target tujuan pembanguan berkelanjutan, tutup Iman.