WahanaNews-Bali | Sejumlah pengrajin di Pulau Serangan, Denpasar, mulai membuat olahan limbah plastik untuk dipamerkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang diselenggarakan pada Oktober-November 2022 mendatang.
Beberapa kerajinan yang dipersiapkan di antaranya meja berbagai ukuran, kursi, pajangan berbentuk penyu dan ikan, gantungan kunci, tempat sabun, tatakan, dan pot.
Baca Juga:
Hari Lingkungan Hidup, PLN Libatkan Pegawai Olah Sampah Plastik Wujudkan Sustainable Development Goals
“Kami sekarang sedang membuat rangka-rangka cetaknya dulu, nanti G20 kami siap terlibat sekaligus menarik perhatian (delegasi dari) negara-negara anggota G20 bahwa kami mampu memelihara (limbah plastik) lingkungan kami sendiri,” kata I Wayan Patut, koordinator perajin saat ditemui di studio pembuatan kerajinan di Pulau Serangan, Denpasar, Jumat (20/5/2022).
Ia menyampaikan pembuatan kerajinan itu merupakan inisiatif komunitas perajin di Serangan dan dirinya yang juga berprofesi sebagai konsultan lingkungan.
Dalam proses pembuatan, yang perencanaan dan uji coba telah berlangsung sejak 6 bulan lalu, I Wayan Patut menyebut ada 12 perajin yang terlibat.
Baca Juga:
Hari Lingkungan Hidup, PLN Libatkan Pegawai Olah Sampah Plastik Wujudkan Sustainable Development Goals
Para perajin itu merupakan warga Pulau Serangan.
Sementara itu, bahan kerajinan tangan itu merupakan limbah sampah plastik yang dibeli dari masyarakat.
Limbah plastik yang digunakan di antaranya kantong plastik, botol minum, dan botol-botol lainnya berbahan plastik.