Kedatangan wisatawan China saat itu berjumlah 210 orang, dengan penerbangan dari Shenzhen menggunakan maskapai penerbangan Indonesia.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini menyampaikan bahwa ini merupakan momentum baik untuk mengembalikan turis China ke Bali.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
Dengan penerbangan itu, Ayu berharap akan lebih banyak lagi turis Tiongkok datang ke Bali sehingga target 255.300 kunjungan wisatawan Tiongkok dapat terlampaui pada tahun 2023.
Dari informasi yang diterima pihaknya, Pemerintah Tiongkok juga akan melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara termasuk Indonesia mulai 6 Februari mendatang.
"Mereka juga sudah menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang dituju, dan seluruh penerbangan yang dulu dapat izin itu juga dapat dibuka. Jadi, saya rasa setelah Imlek akan lebih banyak lagi pesawat yang datang secara langsung ke Bali," kata dia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Masuk Daftar Wisata Luar Negeri dengan Risiko Tinggi di 2025
Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan kedatangan wisman dari Tiongkok ini akan membangkitkan kembali pariwisata Pulau Dewata ini.
Pemprov Bali optimistis pariwisata bangkit kembali seperti situasi normal, yaitu dengan kunjungan 6,3 juta wisatawan setahun atau paling tidak tahun ini mencapai 4,5 juta orang.
Awal yang baik dengan diterimanya kembali wisatawan China ke Bali turut disambut pelaku pariwisata dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.