Selain menghadapi persaingan bank umum, BPR juga bersaing dengan lembaga keuangan mikro lainnya termasuk pinjaman online (pinjol). Ini perlu diantisipasi sehingga 132 BPR yang ada saat ini bisa tetap tumbuh.
Sementara Kepala OJK Bali-Nusra Kristianti Puji Rahayu mengatakan menghadapi kondisi saat ini pihaknya terus memperkuat infrastruktur literasi keuangan.
Baca Juga:
Anggota PDI Perjuangan Jadi Korban Penganiayaan di Langkat, Ini Kata Djarot!
Di Bali ada program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang melibatkan semua lembaga terkait untuk mempercepat literasi dan akses keuangan.
Puji Rahayu menilai kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Bali posisi Juni 2023 terjaga stabil, tercermin dari fungsi intermediasi berjalan baik.
Sejumlah program telah dilaksanakan seperti Program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir KURDA GAS (KUR Daerah Gianyar, Aman Sejahtera), Kurda UMK, Kredit Mesari (Membangun Masyarakat Bali) dan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Baca Juga:
Peningkatan Peserta Program Electrifying Marine: PLN Laporkan Tambahan 4.799 Pelanggan Tahun 2023
Dalam penyaluran kredit mencapai Rp101,15 triliun atau tumbuh 4,20 persen. Peningkatan penyaluran kredit ini selaras dengan kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat dan meningkatnya aktifitas pariwisata serta sektor pendukung pariwisata di Bali," katanya.
Selama 2023 hingga Juli, OJK Bali telah melaksanakan 88 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 43.375 orang, dan juga edukasi melalui sosial media yang menjangkau lebih dari 28 ribu orang selama Juli 2023.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Perbarindo Provinsi Bali AA Sudipta Panji mengungkapkan dalam menjaga eksistensi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) diperlukan penguatan modal maupun melakukan merger.