Namun, pada Selasa (1/2), saat Hari Raya Imlek, sepeda motor tersebut hilang karena dicuri. Sepeda motor itu diketahui dicuri karena terlihat dalam rekaman closed-circuit television (CCTV).
Setelah itu, VK selaku pihak penyewa mengabarkan kepada saudara CYML karena motornya dicuri oleh seseorang.
Baca Juga:
Difasilitasi Bupati Konawe Selatan, Kasus Guru Supriyani Vs Anak Polisi Batal Damai
Keesokan harinya, pada Rabu (2/1), CYML kemudian bersama ZO dan ditemani dua orang warga negara asing (WNA) mendatangi tempat penginapan saudara VK dan V.
Kedatangan mereka bermaksud ingin meminta pertanggungjawaban karena motornya hilang. CYML berharap ada ganti rugi dari motor yang hilang tersebut.
Namun, saat mereka bertemu di resepsionis, terjadi sedikit keributan antara CYML bersama dengan tiga orang yang diajaknya dengan VK selaku penyewa serta pacar VK berinisial V.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Saat itu, diduga terjadi sebuah tindakan persekusi terhadap VK. Atas kejadian tersebut, pada saat itu juga, saudara VK ini meminta bantuan kepada seorang WNI inisial TO untuk minta bantuan laporan ke polisi.
Selang 10 menit kemudian, ternyata yang datang bukan polisi Indonesia, ada sekelompok WNA menggunakan kendaraan Fortuner warna hitam tanpa plat datang ke lokasi.
Mereka kemudian masuk ke bagian resepsionis dan langsung mengambil dan menyeret serta mengeroyok ZO sesuai kejadian yang viral di media sosial.