WahanaNews-Bali | Ditreskrimum Polda Bali mengungkap kronologi penganiayaan warga negara (WN) Ukraina yang belakangan ini viral di media sosial.
Pengeroyokan ini ditengarai karena sepeda motor yang hilang.
Baca Juga:
Terungkap, Pembunuh Bos Ruko Sempat Bersandiwara di Depan Keluarga Korban
Wadireskrimum Polda Bali AKBP Suratno menjelaskan kejadian ini bermula pada Senin (31/1).
Saat itu WN Rusia berinisial VK datang ke Indonesia untuk berlibur bersama pacarnya.
"Dia (berlibur) bersama dengan pacarnya, inisialnya adalah V," kata Suratno dalam konferensi pers di Mapolda Bali, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga:
Pedagang di Rawamangun Ditemukan Tewas Dicor di Tokonya Sendiri, Tukang Jadi Tersangka
Sesampainya di Bali, VK menyewa sepeda motor merek Honda PCX ke salah satu tempat rental di Bali.
Usaha rental sepeda motor tersebut dikelola oleh perempuan warga negara Indonesia (WNI) berinisial CYML bersama kekasihnya yang berkewarganegaraan Ukraina berinisial ZO.
"Jadi saudara VK ini menyewa rental motor selama satu bulan kepada saudari CYML dan ZO," terang Suratno.
Namun, pada Selasa (1/2), saat Hari Raya Imlek, sepeda motor tersebut hilang karena dicuri. Sepeda motor itu diketahui dicuri karena terlihat dalam rekaman closed-circuit television (CCTV).
Setelah itu, VK selaku pihak penyewa mengabarkan kepada saudara CYML karena motornya dicuri oleh seseorang.
Keesokan harinya, pada Rabu (2/1), CYML kemudian bersama ZO dan ditemani dua orang warga negara asing (WNA) mendatangi tempat penginapan saudara VK dan V.
Kedatangan mereka bermaksud ingin meminta pertanggungjawaban karena motornya hilang. CYML berharap ada ganti rugi dari motor yang hilang tersebut.
Namun, saat mereka bertemu di resepsionis, terjadi sedikit keributan antara CYML bersama dengan tiga orang yang diajaknya dengan VK selaku penyewa serta pacar VK berinisial V.
Saat itu, diduga terjadi sebuah tindakan persekusi terhadap VK. Atas kejadian tersebut, pada saat itu juga, saudara VK ini meminta bantuan kepada seorang WNI inisial TO untuk minta bantuan laporan ke polisi.
Selang 10 menit kemudian, ternyata yang datang bukan polisi Indonesia, ada sekelompok WNA menggunakan kendaraan Fortuner warna hitam tanpa plat datang ke lokasi.
Mereka kemudian masuk ke bagian resepsionis dan langsung mengambil dan menyeret serta mengeroyok ZO sesuai kejadian yang viral di media sosial.
"Kemudian atas peristiwa tadi itu, saudara VK juga melaporkan kejadian persekusi dan penganiayaan di Polsek Kuta Utara pada saat dia ditagih pertanggungjawaban sepeda motor, karena dia merasa pada saat didatangi kemudian ada ribut-ribut itu kepada bagian belakangnya ada memukul," ungkap Suratno.
Di sisi lain, ZO yang merupakan teman laki-laki dari CYML juga melaporkan tindak pidana pengeroyokan seperti yang viral di media sosial ke Polres Badung.
Pelaporan sekitar pukul 15.00 Wita. [dny]