Darmawan menjelaskan biomassa yang akan menggantikan batu bara memiliki kelebihan dalam pembakaran yang lebih optimal dibanding batu bara, selain itu kadar abu yang dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.
Darmawan menjelaskan selain di PLTU Paiton unit 1 dan 2, PJB juga sudah melakukan uji coba peningkatan biomassa di PLTU Tembilahan hingga 100 persen co-firing biomassa cangkang sawit secara bertahap dari 25, 50, 75 hingga 100 persen.
Baca Juga:
Amankan Distribusi Listrik G20, PLN Perkuat Koordinasi dengan Forkominda Jatim
"Dalam waktu 4 hari dengan hasil secara umum daya maksimum tercapai masih dalam batasan normal," kata Darmawan.
Hingga Juni 2022, PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWh energi hijau yang berasal dari co-firing.
Tak hanya itu, PJB juga telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik Ton CO2 equivalent avoided.
Baca Juga:
Jelang KTT G20 Keandalan Listrik dari PLTU Paiton Jadi Atensi
Khusus untuk PLTU Paiton 1-2 berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik ton CO2.
PLN optimis kenaikan porsi co-firing pada PLTU Paiton Unit 1 dan 2 akan berjalan lancar.
Melalui uji coba peningkatan persentase biomassa dalam kurun waktu 16 jam membutuhkan serbuk kayu sebanyak sekitar 240 ton per jam.