Namun demikian, dari total sekitar 60 juta UMKM di Indonesia berdasarkan data Kadin dan Kementerian Koperasi, masih terdapat sekitar 36 persen yang belum tersentuh digitalisasi.
“Kondisi ini menjadi tantangan besar, di mana kemampuan pemasaran UMKM non-digital masih terbatas pada pasar lokal saja,” jelasnya.
Baca Juga:
Business Matching UMKM April 2025 Catatkan Transaksi Rp722,76 Miliar
Ia menegaskan bahwa peran Telkom adalah menjembatani kesenjangan tersebut, termasuk memastikan akses internet menjangkau hingga 98 persen wilayah Indonesia, termasuk pelosok, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ahmad Reza yang didampingi AVP Eksternal Relation PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, menjelaskan bahwa dalam ekosistem ekonomi digital, Telkom tak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga aktif memberikan pelatihan AI, pendampingan bisnis, serta fasilitasi perizinan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal.
Hingga kini, lebih dari 2.000 UMKM telah memperoleh sertifikasi halal melalui bantuan Telkom, dan lebih dari 1.000 UMKM telah difasilitasi memperoleh izin usaha resmi.
Baca Juga:
Pemerintah Tahan Kenaikan Tarif Listrik TW II, PLN Fokus pada Pelayanan Maksimal
“UMKM itu bantalan ekonomi bangsa, apalagi saat kondisi ekonomi sedang lesu. Maka UMKM harus kuat dan naik kelas, agar mampu menopang ekonomi nasional,” ujar Reza.
Ke depan, Telkom menargetkan 70 persen UMKM binaannya dapat menembus pasar internasional dengan produk yang berkualitas, memiliki pasar yang jelas, serta strategi pemasaran yang mumpuni.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]