Bali.WAHANANEWS.CO, Denpasar - Sebanyak 2.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali telah menerima pelatihan dan pembinaan dari PT Telkom Indonesia.
UMKM tersebut bergerak di berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga industri kreatif.
Baca Juga:
Business Matching UMKM April 2025 Catatkan Transaksi Rp722,76 Miliar
SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza, menyampaikan bahwa Bali memiliki peran strategis sebagai etalase internasional yang merepresentasikan wajah UMKM Indonesia di kancah global.
“Bali menjadi salah satu wilayah prioritas. Sebanyak 2.000 UMKM terdata di Bangli, Tabanan, dan sejumlah wilayah lainnya telah mendapatkan pembinaan dan pelatihan berupa pelatihan AI,” ujar Ahmad Reza di Denpasar, Jumat (10/5/2025).
Ia menjelaskan, UMKM di Bali perlu mengangkat nilai-nilai budaya melalui filosofi produk mereka.
Baca Juga:
Pemerintah Tahan Kenaikan Tarif Listrik TW II, PLN Fokus pada Pelayanan Maksimal
Melalui pelatihan dan desain berbasis kecerdasan buatan (AI), para pelaku UMKM diharapkan dapat memahami kebutuhan pasar global.
Tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga membangun cerita dan nilai jual yang tinggi.
Secara nasional, Reza menambahkan bahwa jumlah UMKM binaan Telkom hingga saat ini telah mencapai 84.291 unit, dan lebih dari 18.000 di antaranya telah berhasil naik kelas.
Namun demikian, dari total sekitar 60 juta UMKM di Indonesia berdasarkan data Kadin dan Kementerian Koperasi, masih terdapat sekitar 36 persen yang belum tersentuh digitalisasi.
“Kondisi ini menjadi tantangan besar, di mana kemampuan pemasaran UMKM non-digital masih terbatas pada pasar lokal saja,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa peran Telkom adalah menjembatani kesenjangan tersebut, termasuk memastikan akses internet menjangkau hingga 98 persen wilayah Indonesia, termasuk pelosok, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ahmad Reza yang didampingi AVP Eksternal Relation PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, menjelaskan bahwa dalam ekosistem ekonomi digital, Telkom tak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga aktif memberikan pelatihan AI, pendampingan bisnis, serta fasilitasi perizinan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal.
Hingga kini, lebih dari 2.000 UMKM telah memperoleh sertifikasi halal melalui bantuan Telkom, dan lebih dari 1.000 UMKM telah difasilitasi memperoleh izin usaha resmi.
“UMKM itu bantalan ekonomi bangsa, apalagi saat kondisi ekonomi sedang lesu. Maka UMKM harus kuat dan naik kelas, agar mampu menopang ekonomi nasional,” ujar Reza.
Ke depan, Telkom menargetkan 70 persen UMKM binaannya dapat menembus pasar internasional dengan produk yang berkualitas, memiliki pasar yang jelas, serta strategi pemasaran yang mumpuni.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]