Dari sisi sektor, penyaluran kredit masih didominasi oleh sektor bukan lapangan usaha (konsumtif) sebesar 42,36%, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi 24,49%.
Kenaikan kredit terutama berasal dari pertumbuhan di sektor konsumtif yang naik Rp7,3 triliun (tumbuh 8,09% YoY), sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp1,6 triliun (tumbuh 11,63% YoY), serta sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan yang meningkat Rp931 miliar (tumbuh 6,93% YoY).
Baca Juga:
OJK Sumut Perkuat Peran Industri Jasa Keuangan Pertanian Jagung untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dari sisi jenis debitur, sebanyak 43,21% dari total kredit disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,32% YoY.
Meski melambat dibandingkan Februari 2024 yang tumbuh 10,52% YoY, porsi kredit UMKM yang tinggi mencerminkan komitmen perbankan untuk mendorong ekonomi daerah.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan kinerja positif. DPK per Februari 2025 mencapai Rp275,7 triliun, tumbuh 8,26% YoY.
Baca Juga:
Penyaluran Kredit Perbankan di Sulut Tumbuh 5,98 Persen hingga Desember 2024
Meski demikian, pertumbuhan ini melambat dibandingkan Januari 2025 (10,26% YoY) dan Februari 2024 (15,59% YoY).
Kenaikan DPK dibandingkan Februari 2024 terutama didorong oleh peningkatan nominal tabungan sebesar Rp14,9 triliun dan deposito sebesar Rp5,3 triliun.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]