Kolaborasi ini menghasilkan 24 vila eksklusif dengan luas bangunan 170–420 m², yang menyatu harmonis dengan alam Bali.						
					
						
						
							“Arsitektur harus merespons lingkungan dan budaya lokal. Di Bali, itu berarti merancang dengan peka terhadap cahaya, hujan, ritual, dan lanskap,” jelas Precht.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									OXO Group dan Chris Precht Ciptakan Konsep Hunian Masa Depan di Pulau Dewata
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Berlokasi strategis di kawasan Nyanyi, berdekatan dengan Nuanu Creative City seluas 44 hektare, The Pavilions menawarkan akses langsung ke ekosistem yang mendukung inovasi, budaya, dan gaya hidup sehat. 						
					
						
						
							Lokasi ini kini menjadi magnet baru bagi para investor dan wisatawan, seiring bergesernya minat ke wilayah barat Bali seperti Seseh, Cemagi, dan Tanah Lot area yang menawarkan ketenangan dan kedekatan dengan alam.						
					
						
						
							Peluncuran The Pavilions memperkuat posisi OXO dalam segmen lifestyle real estate, menyusul kesuksesan proyek OXO The Residences yang habis terjual dalam satu hari. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Menteri Ara Sebut Kebijakan Perumahan Prorakyat Bantu Rakyat Miliki Hunian
								
								
									
	
								
							
						
						
							Sejak tahun 2015, OXO dikenal melalui properti berdesain cerdas, layanan premium, dan komitmen terhadap keberlanjutan. 						
					
						
						
							Dengan portofolio lebih dari 100 unit dan nilai pengembangan mencapai Rp 1 triliun, OXO terus mengukuhkan diri sebagai pelopor real estat mewah yang berkelanjutan di Indonesia.						
					
						
						
							[Redaktur: Ajat Sudrajat]