"Jadi baik capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex), Pak Gubernur Bali dan Pak Bupati Badung sudah bersedia menjadi penyangga mendanai capex," katanya, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023) lalu.
Sementara untuk skema pendanaannya dapat dilakukan dengan berbagai opsi, termasuk di antaranya Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Korea Selatan telah menyatakan kesiapannya untuk membangun proyek LRT di Bali.
Baca Juga:
Pemprov Kalsel Upayakan Bandara Syamsudin Noor Kembali Menjadi Bandara Internasional
Di kesempatan berbeda, Budi Karya juga sempat mengatakan kehadiran transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Bali. Salah satu yang dalam waktu dekat didorong adalah pembangunan LRT Bali.
"Jangka panjangnya kita akan bangun kereta LRT di Bali dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat, seperti di Sunset Road, Legian, dan Canggu," ujar Budi Karya dalam keterangannya, ditulis Minggu (29/12/2023).
Menurutnya untuk membangun LRT membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 tahun. Dia belum menyatakan kapan LRT akan dibangun di Bali. Untuk Tahap 1, Budi Karya memperkirakan LRT bakal dibangun dengan menghubungkan Bandara Ngurah Rai ke Sunset Road, Kuta.
Baca Juga:
Menhub Copot Direktur STIP Usai Tewasnya Mahasiswa Akibat Penganiayaan
"Minggu lalu kami sudah bertemu pihak dari Korea Selatan yang memberikan grant untuk Feasibility Study (FS) dan akan memberikan Official Development Assistance (ODA) Loan, untuk pembangunan LRT Tahap 1 dari bandara sampai Sunset Road," tutur Budi Karya.
[Redaktur: Frans Dhena]