WahanaNews-Bali | Pengeroyokan pada Ade Armando turut menjadi fokus pemberitaan media asing.
Bahkan salah satu media menggambarkan bagaimana kondisi sang dosen usai dirinya dikeroyok secara brutal.
Baca Juga:
Dugaan Ujaran Kebencian Ade Armando soal DIY Mulai Diselidiki Polisi
Tak hanya Ade Armando yang menjadi korban.
Beberapa polisi yang berusaha menyelamatkan Ade juga menjadi sasaran kemarahan orang-orang yang bertanggungjawab.
Jadilah beberapa polisi turut mengalami cedera pada kejadian tersebut.
Baca Juga:
Bila Tak Bisa Ikuti Aturan, Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar dari PSI
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa wartawan AFP di tempat kejadian menyaksikan polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Terkait hal ini, AFP mendapat konfirmasi dari Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran.
Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran, mengatakan, taktik itu digunakan setelah sekelompok pengunjuk rasa menyerang Ade Armando, seorang akademisi yang secara luas dianggap pro-Joko Widodo.