"Saya sangat menghormati Pak Panglima, adiknya itu mantan Kapolres, sudah kaya adik saya itu Pak Birawa. Kami menghormati juga Pak Jenderal Dudung," katanya.
Lebih lanjut, Arteria merasa perempuan yang memaki ibunya tersebut menunjukkan arogansi secara berlebihan.
Baca Juga:
Terancam Gagal ke Senayan, Arteria Dahlan Buka Suara
Meski demikian, Arteria tidak mempersoalkannya.
"Waktu dulu saya kan mahasiswa, saya dikejar-kejar tentara untuk memperjuangkan yang seperti ini, arogansi-arogansi yang berlebihanlah, itu aja kita nggak punya apa-apa. Saya nggak punya uang, kekuasaan, dan jaringan. Yang seperti ini saya koreksi," katanya.
Di sisi lain, Arteria menekankan tidak bermaksud melawan TNI hanya karena perselisihan dengan perempuan tersebut.
Baca Juga:
Masih Terseok, Arteria Dahlan dan Johan Budi Terancam Gagal Raih Kursi Legislatif
Dia hanya tidak ingin ada kekuasaan yang disalahgunakan.
"Ini saya tak mau melawan TNI. Kami ingin yang bersangkutan kalau ada kekeliruan ngaku aja udah, ngaku salah, jalani proses, jangan sibuk mempertontonkan dia orang yang berkuasa gitulah. Saya bukan orang berkuasa, saya orang biasa. Kebetulan aja saya jadi anggota DPR," katanya.
Sebelumnya, insiden tersebut dibagikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, dalam akun Instagram-nya, Minggu (21/11/2021).