WahanaNews-Bali | Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, datang ke Bali untuk mengunjungi contoh nyata ekonomi sirkular.
Di Denpasar, Menteri Suharso melihat mesin besar yang beroperasi dengan bahan bakarnya sampah.
Baca Juga:
Ketua DPRD provinsi Jambi Rapat dengan Kemendakri Angkat Persoalan Gaji Guru Honorer
"Hari ini Saya menyaksikan satu demonstrasi dari ekonomi sirkular yg diterapkan di Bali. Sampah-sampah yang diolah di Bali sedemikian rupa ternyata bisa menghasilkan briket sebagai energi, dan pabrik ini telah menggunakan briket yg terbuat dari sampah," ujar Suharso, Jumat (8/4/2022).
Sampah ini bermula dari residu atau sisa sampah di TPST Samtaku, Goa Gong Jimbaran, yang diolah dengan tepat.
Nyoman Sutarma, sang direktur, menjelaskan bahwa residu ini terlebih dahulu dipilah kemudian dilakukan penggilingan, pengeringan baru akhirnya dicetak menjadi RDF (bahan bakar disebut briket) dengan campuran 50:50 untuk organik dan anorganik.
Baca Juga:
Menteri PPN: Transformasi Fiskal untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Tak perlu waktu lama untuk proses pembuatan briket, sehingga tiap harinya Samtaku mampu menghasilkan 20 ton RDF.
Bahan bakar ini telah digunakan oleh salah satu perusahaan produsen kemasan atau wadah ikan laut selama 4 bulan.
Dalam waktu 1 hari, PT Kemasan Ciptatama Sempurna menggunakan 2 ton briket, dan hingga saat ini tak ada kendala atau kerusakan mesin.