Selain itu, bahan bakar ini juga dinilai menguntungkan jika dibanding dengan harga batu bara, biaya distribusi dan dampak.
Harga jual batu bara 4.200 sekitar Rp1.200 per kg, sedangkan briket hanya dijual dengan harga Rp 700.
Baca Juga:
Ketua DPRD provinsi Jambi Rapat dengan Kemendakri Angkat Persoalan Gaji Guru Honorer
Bahan bakar ini juga ketika digunakan akan habis terbakar dan tidak menimbulkan sisa, berbeda dengan batu bara, sehingga ini dinilai sebagai contoh ekonomi sirkular.
"Dari segi ekonominya, ini dari sampah kemudian diolah di TPST menjadi briket, jadi energi primer untuk menghasilkan produk lain," sambung Suharso.
Dengan contoh ekonomi sirkular di Bali ini, pemerintah ingin mengubah pola lama menjadi pengolahan Materials Recovery Facility (MRF).
Baca Juga:
Menteri PPN: Transformasi Fiskal untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Dengan cara mengubah semua sampah menjadi produk. [dny]