WahanaNews-Bali | PT PLN (Persero) terus meningkatkan bauran energi terbarukan dan akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 597 megawatt (MW) hingga 2030.
Pengembangan pembangkit ramah lingkungan ini akan mendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada 2030 serta net zero emissions pada 2060.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Executive Vice President Perencanaan dan Enjiniring EBT PLN, Cita Dewi mengatakan dalam mengembangkan EBT, akan menyesuaikan dengan kebutuhan sistem, dan target Commercial Operation Date (COD) sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
“Energi angin memang menarik, karena potensinya besar. Sekarang bagaimana kita bisa melakukan pengembangan dengan baik, karena PLTB memerlukan data yang spesifik dalam pengembangannya,” ujarnya.
Cita menjelaskan, PLN sebagai offtaker, perlu mendapatkan data pengukuran angin yang akurat, sebelum melakukan pengembangan PLTB.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Menurutnya, PLTB harus disiapkan lebih detail, dengan mengutamakan transparansi kajian pengembangan.
Selain soal kajian pengembangan, PLTB biasanya juga berada di lokasi dengan geografis yang menantang.
“Dari sisi lokasi, biasanya di daerah perbukitan yang infrastrukturnya terbatas. ini salah satu tantangannya,” ujar Cita.