WAHANANEWS.CO, Jakarta - Meskipun Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 identik dengan keheningan, rumah sakit tetap memberikan pelayanan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu rumah sakit yang tetap beroperasi adalah RSUD Wangaya di Denpasar, yang melayani pasien dalam kondisi gawat darurat sepanjang hari.
Baca Juga:
Musim Dingin Picu Lonjakan Penyakit Pernapasan di China, Rumah Sakit Kewalahan
Pasien yang membutuhkan perawatan darurat diantar oleh pecalang, petugas keamanan adat Bali, dari tempat tinggal masing-masing menuju rumah sakit. Di ruang instalasi gawat darurat (IGD), tim medis terus bekerja memberikan layanan optimal kepada pasien yang datang.
Suasana rumah sakit pada Hari Nyepi terasa lebih tenang dibandingkan hari-hari biasa.
Irfan, salah satu keluarga pasien yang istrinya baru saja melahirkan, mengungkapkan bahwa meski harus menjaga sendiri tanpa sanak saudara, ia tetap merasa nyaman karena lingkungan lebih kondusif.
Baca Juga:
Terkait Beredarnya Video Berisi Komplain Pasien, Ini Penjelasan Humas RSUD
"Biasanya rumah sakit ramai dengan pengunjung, tapi di Hari Nyepi suasananya lebih sepi dan tenang. Meskipun begitu, fasilitas tetap tersedia, termasuk konsumsi dari kantin yang tetap buka," ujarnya.
Dokter Ardi Sudiatmika, yang bertugas di IGD, menegaskan bahwa RSUD Wangaya tetap siaga selama 24 jam untuk menangani pasien dengan kondisi darurat, seperti sesak napas, nyeri perut, demam, ibu yang hendak melahirkan, serta pasien terlantar yang membutuhkan pertolongan segera.
"Koordinasi dengan pecalang terus dilakukan untuk memastikan pasien yang membutuhkan bantuan bisa segera dibawa ke rumah sakit," jelasnya.