Bali.WahanaNews.co, Denpasar - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali berkomitmen terus mendukung program ketahanan pangan masyarakat Bali melalui electrifying agriculture.
"Khusus electrifying agriculture selama tahun 2023, PLN mencatatkan adanya penyambungan hingga 1.761.203 kWh, dimana Bank Mandiri turut berperan penting dalam memberikan akses terhadap pendanaan bagi yang membutuhkan,” kata General Manajer PT PLN UID Bali I Wayan Udayana dalam keterangannya, di Denpasar, Sabtu (13/01/24), usai menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Mandiri terkait dukungan pada sektor pertanian Bali.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Program electrifying agriculture merupakan langkah PLN untuk membantu petani meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan hingga efisiensi dalam bekerja dengan menggunakan energi listrik.
Selain electrifying agriculture, program electrifying lifestyle, menurut Udayana, juga perlu difasilitasi melalui layanan bank khususnya kepada masyarakat yang tertarik memiliki bisnis penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Di masa depan, bisnis penyediaan SPKLU dapat menjadi bisnis yang diminati, sehingga PLN melihat peluang ini menawarkan beberapa skema yang menarik bagi masyarakat yang ingin bekerja sama dalam penyediaan SPKLU,” kata Udayana.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selain di bidang ketahanan pangan, PT PLN UID Bali bersama PT Bank Mandiri (Persero) juga melanjutkan sinergi dalam penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan.
Sinergi itu, kata Udayana, merupakan upaya PLN dan Bank Mandiri untuk menghadirkan kemudahan bagi masyarakat Bali dalam memperoleh layanan kelistrikan melalui produk-produk perbankan.
Wayan Udayana menyampaikan kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman itu tak lain bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Bali.