Bali.WahanaNews.co| PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) dengan konsep forest city yang pintar, indah dan ramah lingkungan.
Salah satu perwujudan komitmennya yakni, PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power berhasil menyambung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN Nusantara ke jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW pada Kamis, 29 Februari 2024.
Baca Juga:
Program Kalteng Menyala: Gubernur Sugianto Sabran Targetkan Listrik Tersedia di Semua Desa 2024
PLN juga akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN. Beroperasinya PLTS ini maka kawasan IKN dialiri listrik dari energi ramah lingkungan.
“Kami all-out mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dikutip Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, IKN menjadi Ibu Kota terbaik, dimana semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika.
Baca Juga:
Srikandi PLN, Peran Aktif Keterlibatan Perempuan dalam Produktivitas Kinerja Perusahaan
Sementara, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah yakin, PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” kata Ruly.
Adapun PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.