WahanaNews-Bali | PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengakuisisi kebutuhan daya listrik industri hingga 52,5 Mega Watt (MW) demi mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
General Manager PLN UID Jatim, Lasiran di Surabaya, Kamis mengatakan, akuisisi itu didapat dari total beban listrik PT Tjiwi Kimia dengan kapasitas 30 MW dan PT Sasa Inti dengan kapasitas 6,3 MW.
Baca Juga:
Dukung Upaya Penggunaan Energi Bersih, PT Easterntex Beralih ke Listrik PLN
Kemudian, ditambah sebelumnya akuisisi penggunaan listrik mandiri pelanggan industri dengan PT Cheil Jedang sebesar 4,8 MW, dan PT Petrokimia Gresik 11,4 MW.
"Hari ini, kami melakukan penandatanganan kerja sama Progressive Captive Power Acquisition & Renewable Energy Certificate di Surabaya dengan PT Tjiwi Kimia dan PT Sasa Inti, sekaligus menambah jumlah kebutuhan daya industri yang telah diakuisisi sebesar 52,5 MW," kata Lasiran, kepada wartawan.
Lasiran mengatakan, melalui perjanjian kerja sama itu, PT Tjiwi Kimia telah mengurangi pemakaian dari pembangkit sendiri sebesar 30 MW dari total kapasitas 230 MW dengan berlangganan PLN daya 100 MVA, dan durasi kerja sama menjadi tiga tahun dari sebelumnya hanya satu tahun.
Baca Juga:
Makin Banyak Beralih ke Listrik PLN, Kalangan Industri Nilai Lebih Andal, Efisien dan Ramah Lingkungan
Sementara PT Sasa Inti dengan berlangganan PLN 25 MVA akan mengurangi penggunaan pembangkit sendiri sebesar 6 MW dari total kapasitas 12 MW selama satu tahun.
"Langkah ini merupakan kelanjutan kerja sama PLN dan PT Tjiwi Kimia pada program Incentive Captive Acquisition atau akuisisi beban listrik sejak tahun 2021. Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power untuk memenuhi kebutuhan listrik, dapat beralih untuk mendapatkan pasokan listrik secara penuh dari PLN,” papar Lasiran.
Ia mengatakan, akuisisi ini dilakukan setelah melihat kesuksesan program yang dilaksanakan sebelumnya, yang dituangkan dalam penandatanganan addendum perjanjian jual beli tenaga listrik.
"Melalui layanan captive power acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN akan mendapatkan insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN," katanya.
PLN, kata dia, siap mendukung pertumbuhan sektor industri dengan kecukupan daya mampu sistem sebesar 10.138 MW dengan cadangan sebesar 3.258 MW.
Direktur Utama Tjiwi Kimia yang diwakili oleh Gijan Ongkoredjo mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri bubur kertas dan kertas, dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pascapandemi.
PT Tjiwi Kimia, kata dia, juga turut berkomitmen mendukung penggunaan green energy melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN selama dua tahun sebanyak 174.285 unit.
Pencapaian ini ke depannya akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.[dny]