Adapun, sisi belanja sebagian besar terkontraksi yang terlihat dari pertumbuhan negatif di sektor belanja pemerintah pusat.
“Belanja melambat karena utamanya di pusat sudah mulai memasuki fase belanja normal,” tuturnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Dukung Penguatan Ketahanan Pangan Nasional, Jadi Lumbung Pangan Utama
Sebagai informasi, pemerintah tahun ini menganggarkan belanja negara dalam APBN 2022 sebesar Rp 2.714,2 triliun dengan perkiraan pendapatan sebesar Rp 1.846,1 triliun.
Ini berarti defisit anggaran dipatok pada angka Rp868 triliun atau setara 4,85 persen dari produk domestik bruto (PDB). [dny]