"Batu bara dipatok 70 dolar AS per ton dan gas dipatok 6 dolar AS per MMBTU. Meskipun harga batu bara dan gas di luar negeri mahal, tetapi untuk di dalam negeri tetap murah karena kebijakan dan keputusan pemerintah," terang Rida.
Dalam upaya mendorong efisiensi di tubuh perseroan, PLN berkomitmen untuk mengurangi pembangkit listrik tenaga diesel atau PLTD untuk mereduksi konsumsi bahan bakar minyak.
Baca Juga:
PLN Fokus Dampingi Penerima Kompor Listrik
Dalam tahap pertama, PLN merencanakan sekitar 212 megawatt PLTD di 183 lokasi akan dikonversi menjadi hybrid dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan battery energy storage system (BESS).
PLN memiliki 5.200 unit pembangkit listrik diesel yang tersebar di 2.130 lokasi di Indonesia dengan total konversi mencapai 1.873 megawatt.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan pihaknya terus meningkat efisiensi dengan fokus utama penggunaan bahan bakar atau campuran energi untuk mengurangi bahan bakar yang harganya mahal, salah satunya pembangkit listrik tenaga diesel.
Baca Juga:
Menggantikan Rida Mulyana, Ini Profil Komisaris Baru PLN Dadan Kusdiana
Selain itu, perseroan juga mendorong pemanfaatan teknologi agar energi yang dihasilkan bisa lebih besar ketimbang bahan bakar yang digunakan pada sektor pembangkitan. [dny]