WahanaNews-Bali | PT PLN (Persero) gencar membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mempercepat transisi energi di Tanah Air untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 serta memenuhi kebutuhan industri dan bisnis akan listrik hijau.
Hingga September 2022, PLN telah berhasil mengoperasikan pembangkit EBT dengan total kapasitas 8,5 gigawatt (GW).
Baca Juga:
RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah, PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kapasitas pembangkit EBT yang dikelola PLN bakal terus meningkat.
Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 GW.
Untuk mencapai target tersebut, sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 20,9 GW.
Baca Juga:
Siap Bangun Pembangkit Baru, PLN Bakal Investasi Rp567,6 Triliun
"Porsi pengembangan EBT mencapai 51,6 persen pada RUPTL hijau ini. Ini membuktikan komitmen kami dalam menjalankan transisi energi demi kehidupan bumi yang lebih baik," ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan, pengembangan EBT sebesar 20,9 GW ke depan akan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 GW.