Kemudian, selanjutnya pada sesi kedua, pengemudi boat menarik flying fish yang membawa dua WNA Jepang ayah dan anak serta sang instruktur.
"Setelah sekitar 40 meter dari pantai, tiba-tiba, flying fish oleng dan miring ke kanan, kemudian instruktur terjatuh dan disusul kedua korban WNA Jepang. Kedua korban terlepas dari pegangan dan terjatuh sekitar tiga meter dari atas (permukaan) air," kata Jansen.
Baca Juga:
Direktorat Polairud Polda Sulut Ungkap Kasus Penyalahgunaan BBM di Teluk Manado
Setelah kecelakaan itu, beberapa staf mencoba menarik korban dari dalam air. Setelah menjangkau kedua korban, staf membawa mereka ke pinggir pantai. Staf pun memberi pertolongan awal dengan memompa dada korban KS, namun korban tetap tidak sadarkan diri. Korban pun dilarikan ke rumah sakit dengan menggunaan mobil ambulans menuju ke Rumah Sakit Surya Husada, Nusa Dua, Badung untuk ditangani lebih lanjut.
Sesampainya di RS Surya Husada, tim medis berusaha memberikan pertolongan kepada korban, namun korban KS tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini, jenazah korban dititipkan di RSUP Sanglah Denpasar, Bali menunggu proses selanjutnya. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab utama kematian WNA asal Jepang tersebut.
Baca Juga:
3 Tersangka Penyelundupan Benih Lobster Rp19 Miliar di Bogor Ditangkao Polisi
Jansen mengatakan saat ini jajaran Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali tengah melakukan proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kecelakaan hingga menyebabkan kematian korban WNA itu.
Sementara itu, Ditintelkam Polda Bali sedang berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jepang untuk mengurus proses hukum dan juga keberadaan jenazah korban.
[Redaktur: Amanda Zubehor]