WahanaNews-Bali | Untuk melindungi masyarakat dari bahaya sengatan listrik dan menjaga keandalan pasokan listrik menjelang hari raya Galungan dan Kuningan pada 8 dan 18 Juni 2022 mendatang, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali kembali mengimbau masyarakat untuk memperhatikan jarak aman pemasangan penjor dan atribut lainnya.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana dalam kunjungan ke Sekretariat Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, beberapa waktu lalu, menjelaskan pemasangan penjor atau atribut lainnya seperti umbul-umbul, dan sampian penjor biasanya menggunakan bambu yang masih lembab.
Baca Juga:
Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital
Hal tersebut berbahaya jika mengenai jaringan listrik PLN.
“Kami mengimbau masyarakat supaya memperhatikan jarak aman saat memasang atribut-atribut penjor. Setidaknya 2,5 meter dari jaringan listrik PLN karena bambu itu biasanya masih basah dan jika mengenai jaringan 20 kV PLN, akibatnya akan sangat fatal. Itu yang harus kita hindari,” tegasnya.
Menurutnya, kelancaran pasokan kelistrikan juga akan bergantung pada jaringan listrik yang bebas hambatan.
Baca Juga:
Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital
“Ketika menyambut hari raya nanti, kami berharap masyarakat dapat melaksanakan kegiatan dengan khidmat dan lancar tanpa gangguan apapun, termasuk gangguan listrik, oleh karenanya peran aktif masyarakat dalam pemasangan penjor yang aman ini turut menentukan keandalan pasokan listrik,” jelasnya.
Udayana turut mengapresiasi MDA Bali yang mendukung PLN menyosialisasikan informasi penting ini kepada masyarakat.
“Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai bahaya sengatan listrik ini, tentu membutuhkan peran banyak pihak termasuk MDA yang selama ini sudah mendukung kami dalam menyebarkan informasi ini,” ungkapnya.