Tujuannya, agar memperbesar potensi penerimaan masyarakat terhadap PLTN.
Hingga kini, pemerintah mencatat sumber daya uranium sebagai salah satu bahan baku pembangkit nuklir yang telah diestimasi di Indonesia mencapai 89.000 ton uranium (tU3O8), dan sumber daya thorium mencapai 143.234 ton (tTh).
Baca Juga:
Tahun 2030 Indonesia Bakal Pakai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, ALPERKLINAS Dukung Menteri ESDM yang Wajibkan Sosialisasi Masif ke Masyarakat
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meyakini kandungan uranium sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir cukup melimpah di Papua.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset dan Teknologi Bahan Galian Nuklir (PRTBGN) BRIN, Yarianto Sugeng Budi Susilo, mengatakan bahwa kondisi itu berhubungan dengan geografis Papua di masa lalu.
Meski begitu, belum ada eksplorasi lebih dalam untuk membuktikan potensi ini.
Baca Juga:
Dewan Energi Nasional Dukung Rosatom Bangun PLTN di Sulawesi Tenggara Indonesia
“Yang paling besar [cadangan] memang di Australia, ini mungkin karena kita punya sejarah Australia dengan Papua ini dulunya satu. Saya kira di Papua juga kaya [uranium],” katanya, saat webinar Jumat (12/9/2021). [dny]