Tren jumlah penambahan kasus baru setelahnya pun cenderung menurun dan berada di bawah angka 1.000. Termasuk pada Minggu (16/1) yang berjumlah 855 kasus.
Sejumlah pakar memprediksi Indonesia akan mengalami lonjakan kasus akibat kemunculan varian Omicron setelah masa libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kementerian Kesehatan RI memprediksi puncak kasus akibat varian Omicron akan terjadi pada pekan pertama dan kedua Februari 2022.
Saat ini, Kemenkes mencatat kasus varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per 15 Januari, terdapat 748 kasus Omicron dengan mayoritas kasus datang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 748 kasus Omicron tersebut, 569 merupakan kasus dari PPLN, 151 kasus transmisi lokal, dan 24 lainnya masih diteliti sumber penularannya. [dny]