BALI.WAHANANEWS.CO-Badung| Sampah yang mengotori kawasan pesisir dan sekitarnya mendapat perhatian serius. Tak tanggung-tanggung, Panglima TNI pun mengerahkan tentaranya untuk berkolaborasi menanggulangi fenomena sampah di pesisir dan laut.
Serangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto terjun langsung ke Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, untuk mengikuti aksi bersih pantai bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Minggu, 23 Februari 2025.
Baca Juga:
Sungai Watch Rilis Perusahaan AMDK Penyumbang Sampah Terbesar
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menegaskan perlunya kesadaran mengelola sampah di tingkat masyarakat. Hal itu mengingat betapa seriusnya dampak sampah terhadap lingkungan. Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan TNI terus berupaya berkontribusi dalam upaya penanganan sampah itu.
“Terima kasih Bapak Menteri (LH) sudah menginisiasi untuk Hari Peduli Sampah Nasional. Jadi, nanti tidak hanya di sini (Pangandaran). Kita akan melakukan di mana saja dan TNI siap untuk berkolaborasi,” kata Panglima TNI dilansir Antara, Minggu.
Menurut Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, Indonesia menghadapi persoalan sampah. Masalah sampah ini perlu ditangani bersama-sama, termasuk melalui kolaborasi semua pemangku kepentingan, seperti yang dilakukan KLH bersama TNI di Pangandaran dan di tujuh lokasi lain.
Baca Juga:
Sampah di Gerbong Kereta, Cermin Buram Pengelolaan Limbah di Indonesia
Hanif menerangkan, Indonesia sebagai negara kepulauan tidak terhindar dari ancaman sampah dan potensi bahaya mikroplastik akibat polusi sampah laut. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah penanganan menekan timbulan sampah, khususnya sampah plastik.
Dilansir Antara, Menteri Hanif menyatakan sampah di perairan termasuk di laut memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup dalam ekosistemnya, termasuk manusia. Hanif mendorong pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan bijak.
Fenomena sampah mengancam keasrian pesisir dan laut juga dialami Bali. Merespon kondisi sampah yang mengotori pesisir, pantai, dan laut di Bali, Kodam IX/Udayana turun tangan dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerhati lingkungan, dan masyarakat.