Sebab, belanja barang dan pengadaan untuk pembangunan pembangkit saja misalnya, tetap membutuhkan dolar untuk pembayaran. Padahal, PLN mendapatkan revenue secara rupiah.
"Ada komponen pembiayaan juga yang kami memakainya secara dolar seperti belanja barang modal, pembayaran hutang ini yang memakai dolar dan itu mempengaruhi BPP ini," ujar Bob.
Baca Juga:
Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Listrik Nonsubsidi Tahun 2024
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan keempat faktor yang mempengaruhi Biaya Pokok Produksi (BPP) kelistrikan adalah Kurs Rupiah terhadap Dolar, patokan Indonesian Crude Price (ICP), harga acuan batubara dan juga inflasi.
Maka, jika tarif listrik mengalami kenaikan hal ini sangat dipengaruhi oleh kenaikan indeks dari empat faktor ini.
Baca Juga:
Tarif Listrik Per KwH yang Berlaku Mulai April-Juni 2023
"Meski harga batubara saat ini sudah di-cap. Tetapi pengaruh ICP terhadap BPP ini sangat besar. Selain karena masih ada komponen PLTD dalam energy mix, ICP juga berpengaruh pada biaya operasional PLN," ujar Rida dalam kesempatan yang sama.
Saat ini harga minyak mentah dunia sudah menyentuh level 100 dolar AS per barel.
Sedangkan asumsi makro yang dibanderol oleh APBN sebesar 63 dolar AS per barel.