Bali.WAHANANEWS.CO, Denpasar - Bank Indonesia melaporkan bahwa penjualan eceran di Bali pada Februari 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 7,2%, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 117,2 poin.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengungkapkan bahwa peningkatan ini didorong oleh berbagai faktor, seperti program diskon dari distributor yang bertepatan dengan libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Imlek, serta perayaan keagamaan Pagerwesi.
Baca Juga:
Libur Lebaran di Pulau Dewata? Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini!
"Potongan harga yang diberikan turut mendorong penjualan eceran, meskipun kunjungan wisatawan mengalami penurunan setelah libur panjang Januari 2025.
Berdasarkan data Angkasa Pura, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Bali pada Februari 2025 turun sebesar 17,91% (mtm), dengan total sekitar 791.000 kunjungan," jelas Erwin dalam siaran pers, Senin (24/3/2025).
Peningkatan penjualan eceran di Bali pada Februari 2025 didukung oleh pertumbuhan di beberapa sub sektor.
Baca Juga:
ASDP: Arus Penyeberangan Bali-Jawa Naik 45 Persen, Puncak Mudik Diprediksi H-3
Barang Budaya dan Rekreasi mengalami kenaikan 4,8% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi naik 3,3% (mtm), sementara Bahan Bakar Kendaraan Bermotor meningkat 2,6% (mtm).
Pada Januari 2025, IPR tercatat sebesar 116,6, yang secara tahunan mengalami peningkatan 6,3% (YoY). Tren pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan konsumsi masyarakat di Bali.
Ke depan, prospek penjualan eceran di Bali diperkirakan tetap positif.
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan optimisme pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan dalam jangka pendek dan menengah.
Responden memperkirakan penjualan dalam tiga hingga enam bulan ke depan akan tetap stabil, dengan IEP April 2025 tercatat di angka 155 dan Juli 2025 di angka 191, yang masih berada di level optimistis (IEP > 100).
"Terjaganya optimisme ini menandakan momentum pertumbuhan ekonomi Bali akan terus berlanjut. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali akan terus bersinergi menjaga kestabilan harga, daya beli masyarakat, serta memastikan perekonomian Bali tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Erwin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]