WahanaNews-Bali | Masyarakat Pulau Ambon mengeluhkan pemadaman listrik cukup lama di daerahnya. Listrik di pulau tersebut padam sejak Minggu (8/5/2022), dan di sebagian wilayah listrik masih padam hingga Selasa (10/5/2022).
PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Ambon merupakan imbas dari kejadian blackout (kondisi padam tiba-tiba secara keseluruhan sistem, red) yang terjadi pada hari Minggu (8/5/2022) pukul 04.16 WIT.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Sampai sekarang ini masih terjadi pemadaman di beberapa tempat, hal ini akibat dari gangguan yang beruntun pasca blackout tersebut, di antaranya gangguan kabel optik, arrester dan jaringan, sehingga masih terjadi pemadaman," jelas Hairul Hatala, Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW MMU, Selasa (10/5/2022).
Dikatakan Hairul, petugas PLN hingga saat ini masih terus berupaya untuk mengatasi dan megerjakan gangguan yang terjadi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dari Kapal BMPP
Sembari meminta maaf, Hairul menjelaskan, awal terjadinya blackout itu karena gagalnya aliran dari kapal Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 di Desa Waai, Pulau Ambon.
"Dan, ditambah cuaca yang kurang bersahabat di Waai, akibatnya BMPP belum bisa masuk sistem," tutur Hairul Halala lebih lanjut.
Diterangkan, saat ini yang menangani suplai listrik ke Pulau Ambon adalah PLTD Poka, PLTD Hative dan PLTMG Waai.
"Karena (pasokan listrik dari) kapal belum bisa masuk, cuaca ombak tidak mendukung," tegasnya.
Sejumlah kawasan yang masih terjadi pemadaman listrik hingga siang ini, yakni kawasan Waiheru, Poka, Lateri, Halong, Galala dan sekitarnya, Kebun Cengkeh, STAIN, Hutumuri dan sekitarnya dan sejumlah kawasan lainnya.
Sementara sejumlah kawasan lainnya yang mengalami pemadaman listrik sejak Senin malam baru saja normal pada pagi tadi.
Sejak bulan lalu, pembangkit listrik kapal atau BMPP Nusantara 1 menyuplai listrik di bagian timur Indonesia, khususnya wilayah Ambon. BMPP Nusantara 1 berdaya 60 megawatt (MW) mulai resmi beroperasi pada 13 April 2022. [dny]