WahanaNews-Bali | Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpilih sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 yang ditetapkan Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nation World Tourism Organization (UNWTO) di Madrid, Spanyol.
Penggagas dan Pendiri Ekowisata Desa Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan dirinya dan masyarakat Desa Nglanggeran sangat terharu dan bersyukur menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2021.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
"Sebuah desa kecil di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, yang dulu asing terdengar susah dieja diucapkan, Alhamdulillah kini menjadi sebuah desa yang mendapatkan apresiasi oleh badan pariwisata dunia UNWTO," kata Sugeng Handoko dilansir Antara, Jumat (3/12).
Ia mengatakan aktivitas pengembangan Desa Wisata Nglanggeran dinilai baik dalam hal pengembangan kepariwisataan dan terbukti dapat menjaga desa, lingkungan alam, budaya dan keharmonisan masyarakatnya termasuk gastronomi lokal menjadi berkembang.
Sebanyak 44 desa dari 32 negara di lima wilayah dunia diberikan pengakuan pada tahun 2021. Semuanya menonjol karena sumber daya alam dan budayanya serta tindakan dan komitmen inovatif dan transformatifnya terhadap pengembangan pariwisata sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
"Kami juga mengajak pegiat desa wisata di Indonesia untuk semakin semangat dan optimistis berkarya dari desa, membangun Indonesia melalui pengembangan desa wisata. Mari kita libatkan anak-anak muda, penerus estafet kepemimpinan di desa, memegang tokoh kunci agar mudah melakukan koordinasi serta kerja sama yang apik karena pariwisata tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan dengan banyaknya penghargaan dan juga prestasi yang disumbangkan oleh Kawasan Desa Wisata Nglanggeran, diharapkan bisa menjadi cambuk bagi desa wisata lain di Gunung Kidul, dan juga Indonesia pada umumnya.
"Pekerjaan rumah kami itu, mereplikasi Nglanggeran ke Desa Wisata yang lainnya," kata Harry.