Bali.WahanaNews.co| Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng mulai melakukan setting logistik Pemilu 2024, Senin (15/1) kemarin.
Proses penyiapan logistik ini dilakukan setelah proses pelipatan dan penyortiran surat suara DPD RI tuntas dilaksanakan.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
Seluruh logistik yang diperlukan dimasukkan ke dalam kotak suara untuk didistribusikan ke masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Proses setting logistik Pemilu 2024 di Buleleng dilakukan lebih awal dari kabupaten/kota lainnya di Bali.
Sebab Buleleng mendapatkan prioritas karena memiliki jumlah TPS dan jumlah pemilih tertinggi di Bali.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
Selain itu juga, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekacauan distribusi logistik yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu.
Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana menyebutkan, untuk proses setting logistik ke dalam kotak suara ini dilakukan bertahap per dapil.
Dari 9 dapil yang ada di Buleleng, Dapil Kota (Buleleng) mendapat kesempatan pertama.
Proses setting ini pun dibantu oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di masing-masing desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Buleleng.
Setting logistik pemilu diagendakan hingga Senin (22/1) mendatang.
“Kami atur per dapil secara terjadwal, masing-masing dapil harus tuntas 1 hari. Ini untuk mengantisipasi surat suara tertukar, terutama untuk surat suara DPRD Kabupaten yang berbeda setiap dapilnya,” beber Dudhi dilansir dari Nusa Bali.com, Rabu (17/01/2024).
Seluruh PPK dan PPS pun dilibatkan dalam proses setting logistik ini, dengan tujuan agar kebutuhan dan jenis logistik yang wajib ada di kotak suara dipahami jajaran KPU.
PPK dan PPS yang terlibat langsung dalam setting logistik ini akan bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan dan juga jumlah surat suara yang harus disiapkan sesuai dengan jumlah TPS yang ada di wilayah kerjanya.
Sementara itu dalam proses setting logistik pemilu, juga diawasi ketat Bawaslu Buleleng.
Seluruh Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) dan Pengawas Kecamatan (Panwascam) Buleleng diturunkan untuk memantau penyiapan logistik.
Yang menjadi prioritas adalah kelengkapan jenis logistik dan ketepatan isi yang dimasukkan ke dalam kotak suara.
“Yang rentan itu adalah surat suara tertukar antara dapil satu dengan dapil lain. Ini akan menjadi persoalan besar kalau sampai terjadi karena akan berdampak pada loading logistik ke masing-masing TPS dan juga saat penyelenggaraan pencoblosan. Sehingga ini perlu ketelitian personil yang dilibatkan, jangan sampai muncul persoalan yang seharusnya tidak perlu terjadi,” terang Ketua Bawaslu Buleleng, Kadek Carna Wirata. [frs]