Bali.WAHANANEWS.CO, Buleleng - Kadek Melly Mudiani (21), seorang mahasiswi magang asal Banjar Dinas Kanginan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.
Menurut laporan WDSU News, insiden tersebut terjadi di persimpangan Jalan St. Claude dan Sister, New Orleans, pada Sabtu (29/3/2025) sekitar pukul 06.19 waktu setempat.
Baca Juga:
Bus Pelangi Hangus Terbakar di Tol Medan-Kualanamu, Polisi: Sopir Hilang Konsentrasi
Kecelakaan bermula ketika seorang pengemudi bernama Amindio Castillo Aguilera (21) diduga melaju dengan kecepatan tinggi hingga kehilangan kendali.
Kendaraan yang dikemudikannya menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya menghantam mobil yang ditumpangi Kadek Melly.
Benturan keras mengakibatkan Kadek Melly terlempar dari kendaraan dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Istri Anggota PPSD Siahaan Medan; Dua Anaknya Dirawat Intensif
Amindio Castillo Aguilera kini tengah diperiksa oleh kepolisian New Orleans terkait dugaan kelalaian dalam mengemudi.
Kabar duka ini pertama kali tersebar melalui unggahan media sosial Facebook oleh Eddie Suartana dan Adiada Gede.
Pada unggahannya diungkapkan jika Kadek Melly mengalami kecelakaan pada Sabtu (29/3/2025).
Kadek Melly baru tiba di Amerika Serikat tiga bulan lalu dengan menggunakan visa J1.
Saat ini, jenazah Kadek Melly sedang menjalani proses autopsi. Pihak keluarga, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston, serta pihak sponsor dan agen di Bali telah menerima informasi mengenai kejadian ini dan sedang mengurus proses klaim asuransi untuk pemulangan jenazah.
Namun, karena klaim asuransi diperkirakan memakan waktu antara dua hingga tiga bulan tergantung hasil autopsi, keluarga bersama para relawan menggalang dana untuk mempercepat proses pemulangan jenazah.
Biaya yang dibutuhkan untuk pemulangan diperkirakan mencapai US$12.000 atau sekitar Rp180 juta.
Eddie Suartana, yang turut menginisiasi penggalangan dana, mengaku tidak memiliki hubungan pribadi dengan Kadek Melly.
Ia melakukan aksi ini murni karena rasa simpati sebagai sesama perantau asal Indonesia di Amerika Serikat.
"Saya tidak ada hubungan kerja dengan almarhum. Saya hanya ingin membantu penggalangan dana, sebagai sesama perantau di USA," kata Eddie.
Sementara itu, Perbekel Bontihing, I Gede Pawana, mengonfirmasi kabar duka ini, meskipun belum dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Keluarga dan para relawan kini terus mengupayakan donasi guna mempercepat proses pemulangan jenazah.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]