WahanaNews-Bali | Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada lonjakan jumlah investor pasar modal per Oktober 2021 sampai menembus angka 6,7 juta. Naik 7,5 kali lipat bila dibandingkan pada tahun 2016.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan kenaikan investor pasar modal seiring dengan peningkatan investor saham menjadi 3 juta. Angkanya naik 7,5 kali lipat sejak 2016.
Baca Juga:
OJK Kalteng: Pertumbuhan Sektor Keuangan Non Bank Menunjukkan Kinerja Positif
"Peningkatan ini turut diikuti dengan jumlah investor yang aktif bertransaksi, terdapat peningkatan 111 menjadi 200 ribu investor aktif setiap harinya," kata Inarno dalam CEO Networking, Selasa (16/11).
Sementara, ia mengklaim investor saham ritel juga terus meningkat sejak 2020 lalu. Porsinya sebesar 14 persen dari total investor saham.
"Artinya sebanyak 3 juta investor ritel memiliki 1.116 triliun saham atau rata-rata Rp368 juta per investor," terang Inarno.
Baca Juga:
BEI DIY: Investor Pasar Modal Yogyakarta Naik 27,15% hingga Juni 2024
Bahkan, sambung Inarno, porsi transaksi investor ritel mendominasi pada tahun ini. Jumlahnya 57 persen dari total transaksi saham di BEI.
Tak hanya investor, Inarno mengatakan jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) juga terus meningkat.
Tercatat, 40 perusahaan melantai di bursa hingga 12 November 2021.
"Dengan total fund raise mencapai Rp32,3 triliun. Nilai fund raising 2021 ini juga merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Inarno.
Sementara, ada 29 perusahaan yang akan melakukan IPO dan sudah masuk dalam pipeline BEI. Menurut Inarno, puluhan perusahaan itu maksimal IPO pada awal 2022 mendatang.
"Pertumbuhan positif ini telah menghantarkan jumlah perusahaan di bursa mencapai 752 perusahaan," pungkas Inarno. [dny]